Selasa, 24 Februari 2009

DELAPAN PRINSIP MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

Delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan kinerja. Delapan prinsip manajemen mutu tersebut adalah :
1. Fokus pada pelanggan
Suatu perusahaan/organisasi Harus memahami kebutuhan pelanggan karena pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu organisasi harus memahami kebutuhan/keinginan pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan. Dan secara proaktif menetapkan level kepuasan pelanggan.
2. Kepemimpinan
Penerapan prinsip kepemimpinan mengarah pada :
1. Menetapkan kebijakan mutu, struktur organisasi, mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya
2. Menciptakan lingkungan kerja dimana semua personnel ambil bagian dalam pencapaian target atau sasaran organisasi
3. Komitmen “continual improvement” sistem manajemen mutu
3. Keterlibatan personel
Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang sangat penting dalam prinsip manajemen mutu . Personnel semua level adalah inti organisasi : secara penuh harus ikut serta dalam kelangsungan bisnis organisasi, sehingga:
Ø Mengidentifikasi tanggungjawab dan wewenang
Ø Mengidentifikasi kompetensi, kebutuhan, penyediaan dan mengevaluasi pelatihan serta memelihara catatan pelatihan
Ø Mengidentifikasi dan mengendalikan faktor manusia dan area kerja untuk mencapai kesesuaian produk 
4. Pendekatan proses
Dalam konteks ISO 9001:2008, pendekatan proses mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan mutu berkelanjutan (continual quality improvement). Pendekatan secara proses diperlukan saat menyusun dan menerapkan sistem mutu. Hal ini menuntut setiap bagian/fungsi untuk memiliki visi terhadap kepuasan pelanggan. Pendekatan proses mencakup:
1. Orientasi hasil yang efektif
2. Sumber daya dan aktivitas dikendalikan sebagai proses
3. Secara sistematis mengidentifikasi dan mengendalikan proses yang digunakan untuk memastikan kesesuaian produk
5. Pendekatan sistem pada manajemen
Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai identifikasi pemahaman, dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan/organisasi dengan efektif dan efisien.
Mengidentifikasikan, memahami dan mengendalikan sistem dan interaksi antar proses untuk memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi, sehingga suatu organisasi mampu:
Ø Menetapkan sasaran mutu tiap proses
Ø Menetapkan interaksi dan rangkaian proses
Ø Memantau dan mengukur efektifitas tiap proses
6. Penyempurnaan berkelanjutan
Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap organisasi sehingga Sasaran tetap organisasi dapat diketahui dan ditetapkan dan kemudian juga organisasi mampu memantau kinerja melalui sasaran mutu yang terukur tiap fungsi terkait dan level dengan menggunakan peratalan seperti : audit internal, tinjauan manajemen, corrective and preventive action
7. Pendekatan faktual pada pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Oleh karena itu pengambilan keputusan harus didasarkan pada: logika, analisa data, serta informasi yang tepat dan dapat dipertangung jawabkan.
8. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
Organisasi dan pemasoknya/supplier saling tergantung, dan sudah selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai. Maka hubungan saling menguntungkan itu didasarkan pada:
1. Menetapkan dan mendokumentasikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemasok
2. Meningkatkan kemampuan kedua organisasi untuk lebih baik
3. Seleksi, meninjau dan mengevaluasi kinerja pemasok untuk mengendalikan produk yang dipasok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

BACA JUGA ARTIKEL BERIKUT: